Judul : Uri Taeminnie
Author : Rizka_RiChan
Genre : Brothership, Gaje
Rating : General
Length : Drabble
Cast : All Member SHINee
Author’s Note :
Anyeonghaseyo~ ^^
Author Rizka_RiChan here.. Hehe
Author
buat FF ini dalam rangka hari ulang tahunnya uri Magnae,
Taeminnie!!!!!!!!! Yayy!! Mian
kalo gaje, garing, kayak krupuk mlempem. Author minta maap. Karena ini
pertama kalinya author bikin FF begini, muehehehe..
FF INI 100% HASIL PEMIKIRAN AUTHOR. CERITA NYA BENAR – BENAR FIKTIF. TIDAK SESUAI SAMA SEKALI DENGAN KENYATAAN. AUTHOR TIDAK BERMAKSUD JELEK. AUTHOR HANYA INGIN MENYAMPAIKAN IDE AUTHOR SAJA. JIKA ADA YANG TIDAK SETUJU DENGAN CAST, ATAU BIAS, ATAU CRITANYA, AUTHOR MINTA MAAF YA~
FF INI 100% HASIL PEMIKIRAN AUTHOR. CERITA NYA BENAR – BENAR FIKTIF. TIDAK SESUAI SAMA SEKALI DENGAN KENYATAAN. AUTHOR TIDAK BERMAKSUD JELEK. AUTHOR HANYA INGIN MENYAMPAIKAN IDE AUTHOR SAJA. JIKA ADA YANG TIDAK SETUJU DENGAN CAST, ATAU BIAS, ATAU CRITANYA, AUTHOR MINTA MAAF YA~
NO PLAGIATOR!
Plagiator hanyalah orang – orang yang tidak bisa menghargai hasil orang lain,
yang merusak, dan menyebabkan banyak dampak negative. Saya tahu, FF saya bukan
FF yang sudah sempurna dan bagus, tapi setidaknya hargai ide saya. Saya yakin,
suatu saat plagiator akan merasakan dampak buruk yang pernah dilakukannya dulu.
Maka dari itu, plagiator jauh – jauh ya dari sini.
Author tidak melarang adanya SIDERS.. ^^ Hanya saja, bukannya lebih baik jika kalian member saya komentar, agar saya bisa lebih baik lagi? Bukannya itu hal yang baik? Saya akan benar – benar berterima kasih untuk itu. ^^Oke, Mianhae author banyak omong.. ._.v Enjoy Reading and don’t forget to give a comment! Itu sangat berarti buat author..^^
Author tidak melarang adanya SIDERS.. ^^ Hanya saja, bukannya lebih baik jika kalian member saya komentar, agar saya bisa lebih baik lagi? Bukannya itu hal yang baik? Saya akan benar – benar berterima kasih untuk itu. ^^Oke, Mianhae author banyak omong.. ._.v Enjoy Reading and don’t forget to give a comment! Itu sangat berarti buat author..^^
-o-
Di pagi hari yang cerah, terdengar kegaduhan di dorm SHINee.
“Hyuuuuung! Mengapa kau tak membangunkanku!” Taemin keluar dari
habitatnya setelah membentuk sungai – sungai kecil di bantalnya
semalaman. Dia berdiri di depan hyung – hyungnya, Jonghyun dan Minho,
yang sedang duduk di sofa, menikmati cemilan sembari menonton TV.
“Yak! Taeminnie! Bisakah kau tidak berteriak seperti itu!” ucap Jonghyun sembari menatap Taemin risih.
“Gara – gara kalian, aku tidak bisa melihat episode terbaru Dora The Explorer, tahu!” jawab Taemin garang.
“Sudahlah. Film Barbie ini juga bagus, kok.” Minho merayu Taemin dengan mata yang masih terfokus pada TV di depannya.
“Hyung, lihatlah. Cantik sekali, bukan?” Ucap Minho pada Jonghyun sembari menunjuk tokoh Barbie di TV.
‘Kalian kelainan jiwa, Hyung’ batin Taemin.
Karena Taemin merasa tidak ada gunanya berdiri terus menatap dua orang
gila dihadapannya, dia segera menghampiri Key Umma yang ada di dapur.
“Masak masak sendiri~ Makan makan sendiri~ Cuci baju sendiri~ Tidur pun sendiri~” Key mendendangkan lagu galaunya.
“Sedang memasak apa, umma?” Taemin menghampiri Key yang sedang asyik
membolak – balik makanan di wajan yang berada di atas kompor.
“Memasak Fried Snack.” Ucap Key singkat dan kembali fokus pada masakannya.
Taemin melihat makanan yang sedang di goreng Key. ‘Gorengan saja bilangnya Fried Snack. Banyak gaya.’ batin
Taemin. Dia hanya menatap Key. Taemin segera berlalu meninggalkan Key
umma dan mendatangi Onew yang sedang berada di depan teras dorm.
“Di jual, di jual. Aksesoris berbau ayam, di jual. Ada gantungan kunci,
bantal, ayam beneran juga ada. Ayo di beli di belee!!” Onew berteriak
semangat. Banyak sekali orang –khususnya Yeoja- yang menghampiri lapak
yang dibuka Onew.
Taemin segera berjalan dan berdiri di
sebelah Onew. “Hyung, belum mandi ya? Kok ada bau – bau nggak sedap
gitu.” Ucap Taemin sembari menutup hidungnya.
“Kan aku
sudah bilang. Aku menjual barang – barang ‘berbau ayam’, Taeminnie,”
jawab Onew. Onew juga menyempatkan diri mencium keteknya sendiri. “Ya,
kebetulan aku juga belum mandi.” Jawab Onew santai.
Betapa kasiannya manusia – manusia di daerah sana, khususnya radius 500
m dari lapak Onew. Mereka harus menikmati oksigen yang terkontaminasi
bau – bau tidak sedap yang bersifat racun seperti itu. Malah dikabarkan,
binatng – binatang seperti semut, ulat, kupu – kupu, dan serangga
lainnya menderita batuk – batuk (Ini boong banget). Dan asal kalian
tahu, serangga yang lewat di depan Onew, seketika berhenti dan jatuh
tidak berdaya (Author di gampar). Ckckck, malang nian nasib mereka.
Untung tidak banyak orang yang pingsan. Mungkin sekitar 100 dari 90
orang saja setiap harinya. Entah dari mana 10 orang itu.
Taemin hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia segera melangkahkan kaki masuk kembali ke kamarnya.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Taemin heran. Dia sama sekali tidak menemukan hal yang special hari
ini. Padahal, hari ini tanggal 18 Juli. Apalagi, kalau bukan hari ulang
tahunnya. Taemin mencoba keluar, bertanya pada hyung – hyungnya. Apa
mereka lupa dengan hari special ini.
Pertama, Taemin mencoba menghampiri Jonghyun dan Minho yang sedari tadi
masih sibuk menonton TV. Taemin tersentak ketika melihat Jonghyun dan
Minho menangis.
“Loh, hyung? Ada apa?” tanya Taemin keheranan.
“Ituloh, Min. Spongebob di bully sama Squidward. Kasihan deh.” Ucap Jonghyun sesenggukan.
“Iya, kasian ya. Huwaaaaaaaaaaaaaaaa!” Minho ikut menjawab.
Dan akhirnya, Jonghyun dan Minho berpelukan dan menangis bersama.
Taemin berfikir bahwa sekarang bukanlah saat yang tepat untuk bertanya
pada kedua hyungnya yang sepertinya butuh di bawa ke psikiater untuk di
periksa.
Taemin memutuskan untuk menghampiri Key Umma yang sedang sibuk dengan Handphone nya di ruang makan.
“Eumm, umma~ Ingat tidak, hari ini hari apa?” ucap Taemin manja. Key terlihat seperti sedang berfikir.
Setelah beberapa saat berfikir, sekitar 3600 detik, Key pun menjawab.
“Molla.” Dan Taemin pun pingsan.
Setelah Taemin bangun dari pingsannya, dia bertanya lagi pada Key.
“Umma~ aku serius. Ingat tidak?” ucap Taemin sembari mengkedip –
kedipkan matanya.
“Hari Rabu, Wae?” ucap Key ketus.
“Apa kau tak mengingat sesuatu? Heum?”
Key menghentikan kegiatannya bermain Handphone. Lama kelamaan, raut
wajahnya berubah menjadi sumringah. Taemin yang melihat pun menjadi
ikutan tersenyum.
“Ah ya, aku ingat. Hari ini
tukang kredit panci datang!” ucap Key semangat. “Aku harus segera
mendata berapa panci yang harus aku beli!” Key pun segera pergi
meninggalkan Taemin yang masih terduduk di meja makan.
Taemin cengo. Untung saja tidak ada serangga, entah nyamuk atau tomcat,
yang menghinggapi mulutnya yang terbuka sedari tadi.
Tak lama, Taemin mendengar pintu kamar mandi yang terbuka. Dia melihat
sepenggal atau sebuah atau sesosok atau sepucuk atau apalah, yang jelas
tidak seekor. Dia melihat Onew keluar sehabis mandi. Wajah Taemin pun
kembali cerah. Dia seperti menemukan harapan baru #abaikan. Dia
berfikir, mungkin saja hyungnya yang satu ini mengingat hari specialnya.
“Hyung~~ kau pasti ingat kan hari ini hari apa?” ucap Taemin penuh harap.
“Ye, Hari ini hari Rabu. Wae?” ucap Onew datar. Wajah Taemin berubah
menjadi sedih. Dia pergi meninggalkan Onew tanpa berkata apa – apa.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Yak! Apa yang akan kita siapkan untuk pesta ulang tahun Taemin?” ucap
Onew membuka pembicaraan. Minho, Key, Jonghyun, serta author ikut
berfikir.
Tak lama, muncul lampu di atas kepala
Minho. Lampunya sangat terang, membuat Onew, Key, Onew, dan Author
merasa silau. Author merasa bangga dengan suami author yang cepat sekali
mendapat ide.
“Hah, aku tak yakin dengan idemu. Dari dulu, tak ada satupun idemu yang berjalan dengan baik.” Ucap Key ketus.
Wajah Minho berubah menajdi kusut dan lepek. Lampunya tiba – tiba
pecah. Minho duduk di lantai sembari menendang – nendang kakinya dan
menangis. Sedangkan Jonghyun sibuk memunguti pecahan – pecahan lampu.
Dan author, buru – buru pergi karena Minho malu – maluin.
“Huwaaaaaaaaaaaaaaaaa!!” Minho berteriak.
“Sudah – sudah, aku punya ide.” Ucap Jonghyun sembari tersenyum.
“Jadi begini………………………………………”
Karena author pulang duluan, jadi author nggak tahu apa rencana mereka.
Jadi map – map aja yah, author nggak bisa kasih tahu.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah rapat itu, mereka berempat segera menyiapkan segala peralatan yang di butuhkan.
“Key, apa kuenya sudah siap?”
“Jonghyun, letakkan hiasan itu di sebelah sana!”
“Hyung, jangan injak kakiku!”
“Ya! Jangan cicipi kuenya!”
“Minho, bisakah kau jangan tidur dalam keadaan seperti inI!”
Suasana benar – benar gaduh, dan hal itu membangunkan Taemin yang
sedang tidur di kamarnya. Dia segera keluar dan mendapati ruang tengah
yang begitu meriah. Minho, Onew, Key, dan Jonghyun yang menyadari hal
itu, segera berkumpul.
“Saengil Chukkae
Hamnida!” teriak mereka bersamaan. Kemudian, mereka menyanyikan lagu
selamat ulang tahun bersama – sama.
“Sekarang tiup
lilinnya!” Taemin maju mendekati kue ulang tahunnya. Lama, Taemin hanya
memandangi lilin yang terus menyala. “Hyung~” Taemin angkat bicara. “Aku
tahu aku memang imut. Tapi~”
“Tapi apa?” tanya Onew heran.
“UMURKU 20 TAHUN, HYUNG! BUKAN 02 TAHUN!!!” Taemin berteriak kesal.
“Eung, Taemin.. Kue nya kebalik.”
“Eh iya, maap. Pantas saja tulisan ‘2’ nya terlihat aneh.”
Hening. Hening sekali.
“Baiklah. Make a Wish dulu, Taem,” ucap Minho memecah keheningan.
Taemin komat – kamit tidak jelas dan meniup lilinnya. Semuanya pun
bersorak.
“Oh iya, kami sudah menyiapkan hadiah untukmu!” Ucap Key Umma bersemangat.
“Ini dariku!” ucap Jonghyun sembari memberikan boneka Dora. “Hyung, aku
ini pria. Ecamkan itu.” Taemin berkata ketus. “Tapi mengapa kau masih
doyan nonton Dora?”
Hening. Taemin tidak tahu harus menjawab apa. Karena memang itu kenyataannya.
“Ah, Taemin. Ini dariku.” Onew menyodorkan kado yang dibungkus dengan
kertas koran. Taemin segera membukanya dan mendapati botol parfum tanpa
isi. “Hyung?” Taemin keheranan. “Kan bisa kau isi dengan air cucian atau
air kobokan. Setidaknya, itu menghemat pengeluaran kita, Taem.” Ucap
Onew pengertian.
“Taemin, ini dariku,” Key memberikan kado yang sudah disiapkannya. Taemin pun segera membukanya.
“Hyung, kok wadah minyak rambutnya kosong? Mana minyak rambutnya?”
“Sama seperti apa yang dikatakan leader kita, Taem. Kita harus hemat.
Jadi, kau isi saja dengan minyak bekas aku menggoreng. Kan sama – sama
minyak.”
‘Kalian mau mempermalukanku atau bagaimana? Jangan – jangan kalian mengambilnya dari tempat sampah’ batin Taemin dengan nafas yang memburu. Dia sedang mencoba menahan emosinya.
“Tenang, Taem. Aku masih menyiapkan hadiah yang keren untukmu.” Ucap Minho menghibur.
“Apa, Hyung?” Wajah Taemin kembali sumringah.
“Tadaaaaaaaa~” Minho mengeluarkan secarik kertas. “Ini voucher fitness
di daerah tengah kota. Kau bisa menggunakannya. Lumayan kan, badanmu
bisa menjadi six pack nantinya.” Ucap Minho sembari memberikan kertas
itu pada Taemin. “Waaaa~ Gomawo Hyung! Kau memang yang terbaik!” Ucap
Taemin sembari menerima kertas itu. Dia membacanya pelan – pelan.
“Hyung”
“Ya, Taem?”
“Batas terakhir voucher ini tanggal 17 Juli, Hyung.”
“Jinjja?” Minho menarik kertas itu dari tangan Taem. Dia menatap Taem
kembali dengan wajah tanpa dosa. “hehehehe” Taemin mengepalkan tangannya
mencoba meredam emosi.
“HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!” Teriak Taemin frustasi.
“Ya, ya. Tunggu dulu, Taem. Kami menyiapkan hadiah special.” Key mengeluarkan daging masakannya.
“Ini, Taem. Coba dulu.”
Daging memang masakan kesukaan Taemin. Dia segera mencicipi Daging
buatan Key. Namun, wajah Taemin mendadak menjadi tidak enak.
“Bagaimana, Taem? Tidak enak ya?”
“Maafkan kami, Taem. Tidak bisa member yang terbaik,” ucap Onew dengan nada menyesal. Member yang lain menunduk.
Taemin yang melihat hal itu, tersenyum pada mereka. “Tak apa. Aku
senang dengan kebersamaan ini. Bagaimana kalau kita makan sekarang?”
Ucap Taemin bersemangat. Semua member kembali tersenyum.
Ya~ Taemin menyadari beberapa hal. Barang tidak selalu dapat
mendatangkan kebahagiaan. Namun kebersamaan dapat memberikan kebahagiaan
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar